PENDAHULUAN
Manusia
sebagai makhluk individu dan sosial mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup
yang dalam kehidupannya selalu berusaha untuk memenuhinya, baik itu kebutuhan
pokok maupun kebutuhan sampingan. Terutama kebutuhan pokoknya, yang salah
satunya adalah kebutuhan akan papan (perumahan), di samping Copyright © 2016
SESINDO
kebutuhan
akan makanan dan pakaian. Kebutuhan akan papan (rumah) itu merupakan hal yang
penting. Hal ini dikarenakan bahwa rumah itu mempunyai fungsi yang amat penting
yaitu sebagai tempat tinggal, tempat membina keluarga dan sebagai tempat untuk
melindungi keluarga. Dalam masa pertumbuhan pembangunan yang pesat ini,
masyarakat ingin memiliki rumah yang baik, sehat dan layak huni.
Kegiatan
promosi banyak sekali dilakukan oleh developer untuk mengenalkan atau
menyebarluaskan informasi dari produk yang dibuat developer untuk menarik minat
beli konsumen terhadap barang produk yang diperdagangkan. Semakin gencarnya
developer melakukan promosi, tidak jarang informasi yang diberikan terlalu
berlebihan sehingga membuat konsumen sangat tertarik atau mungkin bahkan
membingungkan bagi konsumen sendiri. Perkembangan teknologi informasi sekarang
ini kian pesat dan mempunyai dampak yang nyata bagi dunia usaha. Perkembangan
teknologi informasi itu antara lain semakin meluasnya pemakaian komputer dalam
tahun-tahun terakhir ini sebagai alat yang popular. Berdasarkan hal ini Perum
Perumnas Cabang Sumut membutuhkan suatu fasilitas perangkat lunak yang nantinya
akan membantu memudahkan pelanggan dalam mencari informasi tentang harga rumah,
apa-apa saja tipe dan jenis rumah, dimana lokasinya, fasilitas-fasilitas
pendukung apa saja yang disediakan serta apa saja keunggulan dari rumah
tersebut. Selain itu, sistem yang akan dibuat dapat menghasilkan suatu
kemudahan bagi para karyawan dalam bekerja khususnya bagian pemasaran sehingga
akan meningkatkan profit dan ke efisienan dalam pengolahan data.
Sistem
yang dirancang menerapkan model Rapid Application Development (RAD) dimana
dalam model ini tahapan dalam perancangan sistem lebih dipersingkat sehingga
menghasilkan sistem informasi yang baik. serta metode Rapid Application
Development merupakan suatu metode dalam perancangan sistem informasi dengan
konsep mempersingkat tahapan dalam merancang system. Penelitian sebelumnya
dalam Sistem Informasi Penjualan Sepeda Online juga sudah menerapkan model RAD
dalam perancangannya. Hal ini dapat terlihat dari hasilnya yaitu melalui
penerapan metode RAD (Rapid Application Development) dalam menghasilkan
sistem penjualan sepeda online dapat memenuhi kebutuhan pengguna secara
signifikan dan memberikan nilai tambah untuk pencapaian tujuan dan sasaran bagi
penjualan sepeda. Untuk perancangan suatu sistem informasi yang normal
seandainya membutuhkan waktu minimal 180 hari, maka dengan menerapkan metode
RAD hanya membutuhkan waktu 30-90 hari untuk menyelesaikan sistem perangkat
lunak tersebut [1]. RAD juga merupakan sebuah metode pengembangan
software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat
pendek [2]. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Apakah
perancangan sistem informasi pengolahan data pemasaran rumah pada Perum
Perumnas Cabang Sumut Medan dapat dilakukan dengan baik dan efisien?. (2).
Apakah perancangan sistem dengan komputerisasi dapat memudahkan dalam pencarian
data-data sehingga tidak ada lagi kesulitan dan keterlambatan dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan?.(3). Apakah laporan data pemesanan rumah yang
dihasilkan benar-benar akurat sehingga tidak memerlukan pendataan ulang
kembali?. (4). Bagaimana merancang sistem informasi pemasaran rumah pada Perum
Perumnas Cabang Sumatera Utara dengan menerapkan model RAD.
Dari
rumusan masalah yang dijabarkan maka didapat batasan masalah yaitu sistem
informasi dibuat untuk pemasaran rumah pada Perum Perumnas Cabang Sumut dengan
model Rapid Application Development. Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu
menerapkan pemakaian sistem komputer pada Perum Perumnas Cabang Sumatera Utara
dalam hal menyediakan informasi tentang pemasaran rumah. Sedangkan manfaat dari
penelitian yaitu memberikan alternatif sistem lain dalam hal pengolahan data
pemasaran rumah pada Perum Perumnas Cabang Sumatera Utara.
2.1. Rapid Aplication
Development
Rapid
Aplication Development (RAD) adalah sebuah proses perkembangan perangkat lunak
sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat.
RAD menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana
working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan
dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) pengguna dan selanjutnya
disingkirkan. Dalam pengembangan sistem informasi normal, memerlukan waktu
minimal 180 hari, namun dengan menggunakan
metode RAD, sistem dapat diselesaikan dalam waktu 30-90 hari [3]. Model RAD
memiliki 3 tahapan sebagai berikut.
1. Rencana Kebutuhan (Requirement Planning):
User dan analyst melakukan pertemuan untuk mengidentifikasi tujuan dari sistem
dan kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini merupakan hal
terpenting yaitu adanya keterlibatan dari kedua belah pihak.
2. Proses Desain Sistem (Design System):
Pada tahap ini keaktifan user yang terlibat menentukan untuk mencapai tujuan karena
pada proses ini melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan
apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Seorang
user dapat langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada
desain, merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan user yang
dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahapan ini adalah spesifikasi
software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data dan yang
lain.
3. Implementasi (Implementation):
Tahapan ini adalahan tahapan programmer yang mengembangkan desain suatu program
yang telah disetujui oleh user dan analyst. Sebelum diaplikasikan pada suatu
organisasi terlebih dahulu dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut
apakah ada kesalahan atau tidak. Pada tahap ini user biasa memberikan tanggapan
akan sistem yang sudah dibuat serta mendapat persetujuan mengenai sistem
tersebut.
Beberapa
Keunggulan Model RAD :
1. Setiap fungsi mayor dapat dimodulkan dalam
waktu tertentu kurang dari 3 bulan dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang
terpisah dan kemudian diintegrasikan sehinnga waktunya lebih efesien.
2. RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem
sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen
yang ada (reusable object) sehingga pengembang pengembang tidak perlu membuat
dari awal lagi dan waktu lebih singkat .
Kelemahan
Model RAD :
1. Proyek yang besar dan berskala, RAD
memerlukan sumer daya manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim yang
baik.
2. RAD menuntut pengembang dan pelanggan
memiliki komitmen dalam aktivitas rapid fire yang diperlukan untuk melengkapi
sebuah sistem dlam waktu yang singkat. Jika komitmen tersebut tidak ada maka
proyek RAD akan gagal.
Pada
penelitian sebelumnya juga dengan judul Studi Analisis Rapid Application
Development Sebagai Salah Satu Alternatif Metode Pengembangan Perangkat Lunak
menyatakan bahwa dalam memilih model RAD memperhatikan alasan berikut [4] :
Alasan yang
buruk
1. Apabila
menggunakan RAD hanya untuk menghemat biaya pengembangan suatu sistem. Hal ini
disebabkan karena dengan menggunakan metode RAD membutuhkan suatu tim yang
mengerti betul mengenai manajemen biaya. Sebab bila tidak, maka biaya yang
dikeluarkan akan menjadi lebih besar.
2. Apabila
menggunakan RAD hanya untuk menghemat waktu pengembangan suatu sistem. Hal ini
disebabkan karena dengan menggunakan metode RAD membutuhkan suatu tim yang
mengerti betul mengenai manajemen waktu. Sebab bila tidak maka waktu yang
dibutuhkan akan menjadi lebih lama.
Alasan yang
baik
1. Apabila
menggunakan RAD untuk mendapatkan suatu desain yang dapat diterima oleh
konsumen dan dapat dikembangkan dengan mudah.
2. Apabila
menggunakan RAD untuk memberikan batasan-batasan pada suatu sistem supaya tidak
mengalami perubahan.
3. Apabila
menggunakan RAD untuk menghemat waktu, dan kalau memungkinkan bisa menghemat
biaya serta menghasilkan produk yang berkualitas.
2.2. Tinjauan Umum Pengembangan Sistem
Pengembangan
sistem berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang
lama secara keseluruhan.Sistem yang lama perlu diperbaiki/diganti karena
beberapa hal diantaranya [5]:
1. Timbulnya permasalahan-permasalahan (problems)
a.
Ketidakberesan dalam sistem yang lama.
b.
Pertumbuhan organisasi yang mengharuskan disusunnya sistem baru.
2. Untuk
meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)
Dalam
keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat
menentukan untuk meraih kesempatan yang ada. Untuk mendapatkan informasi
tersebut, perlu adanya teknologi informasi yang lebih canggih.
2.3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Proses
pengembangan sistem mempunyai beberapa tahapan mulai dari sistem itu
direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan, dan
dipelihara [6]. Untuk lebih jelasnya adapun tahap-tahap yang harus dilaksanakan
secara sistematis dalam pengembangan sistem informasi adalah sebagai berikut :
1.
Kebijakkan dan perencanaan sistem (System planning).
a.
Permintaan untuk studi suatu sistem (request for a system studi).
b.
Pengamatan/investigasi awal (initial investigation).
c. Studi kelayakan (feasibility study).
2. Analisa
sistem (System analysis)
a.
Mendefenisikan kembali masalah (redefine the problem).
b. Memahami
sistem yang ada (understand the existing system).
c.
Menentukan kebutuhan pemakai (determine user requirement).
d. Model logika dari pemecahan yang
direkomendasi (logical model of the recommended solution).
3. Desain
sistem (System design)
a. Desain
ouput (output design).
b. Desain
Input (input design).
c. Desain file (file design).
4.
Implementasi sistem (System implementation)
a.
Pembangunan sistem (system building).
b.
Pengetesan (Testing).
c.
Instalasi/konversi (installation/conversion).
d. Operasi (operation).
e. Kaji ulang setelah implementasi (post-implementation
review).
5. Perawatan
(Maintenance)
a.
Menggunakan sistem
b. Audit
Sistem
c.
Memelihara Sistem
d. Perawatan dan peningkatan-peningkatan
METODE
PENELITIAN
Metode RAD
sebagai salah satu alternatif dari metode SDLC (System Development Life
Cycle) belakangan ini sudah banyak yang menerapkannya untuk mengatasi
keterlambatan yang terjadi apabila menggunakan metode konvensional. Metode RAD
sesuai untuk menghasilkan sistem perangkat lunak dengan kebutuhan yang mendesak
dan waktu yang singkat dalam penyelesaiannya. Metode RAD merupakan pendekatan
berorientasi objek untuk menghasilkan sebuah sistem dengan sasaran utama
mempersingkat waktu pengerjaan aplikasi dan proses agar sesegera mungkin
memberdayakan sistem perangkat lunak tersebut secara tepat dan cepat [1].
Adapun metode penelitian yang dilakukan untuk merancang sistem informasi
terkait adalah :
1. Pengamatan (Observasi), Dilakukan dengan
cara mengamati sistem dan proses kerja yang sedang dilakukan objek penelitian
dalam hal ini Brayan Shopping Centre dalam sistem parkir kenderaan bermotor.
2. Kepustakaan (Library Research), Menggunakan
buku-buku, penelitian sebelumnya dan jurnal yang berhubungan dengan topik dan
masalah dalam penelitian ini.
3. Laboratorium (Laboratorium Research)
Dilakukan penelitian laboratorium komputer dimana data-data yang diperoleh
diproses dan dibuat pemrogramannya untuk menghasilkan suatu sistem informasi
sesuai dengan permasalahan yang ada. Adapun terkait dengan laboratorium dapat
diklasifikasikan seperti di bawah ini.
Hardware terdiri dari :
a. Komputer
dengan Proccessor Intel Atom 1.66 GHz.
b. Memory
1 GB dan dan 320 GB HDD.
c. Printer Canon PIXMA iP 1980.
Software terdiri dari :
a. Sistem
Operasi windows XP SP2.
b. Microsoft
Office Word, Visio dan Access 2007.
c. Bahasa
pemrograman Visual Basic 6.0.
d. Seagate
Crystal Reports 7.0.
4. Model RAD
dengan Requirement Planning, Design dan Implementation
Metode RAD sangat mementingkan keterlibatan
pengguna dalam proses analisis dan perancangannya sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pengguna dengan baik dan secara nyata akan dapat meningkatkan tingkat
kepuasan pengguna sistem keseluruhan
ANALISA
DAN HASIL
Terkait
dengan sistem inormasi yang dirancang melalui tahapan dalam model RAD yaitu :
1. Tahap
Rencana Kebutuhan (Requirement Planning)
Untuk menghasilkan sistem informasi tersebut
maka dapat dijabarkan beberapa rencana kebutuhan yaitu :
1. Kebutuhan Hardware
a. Notebook
dengan Proccessor Intel Atom 1.66 GHz.
b. Memory
1 GB dan dan 320 GB HDD.
c. Printer Canon PIXMA iP 1980.
2. Kebutuhan Software
a. Sistem
Operasi windows 7.
b. Microsoft
Office Word, Visio dan Access 2007.
c. Bahasa
pemrograman Visual Basic 6.0.
d. Seagate Crystal Reports 7.0.
3. Kebutuhan Input
a. Data
rumah
b. Data
konsumen
c. Data Pemasaran rumah
4. Kebutuhan Informasi
a. Laporan
data rumah
b. Laporan
data konsumen
c. Laporan
data perumahan
5. Kebutuhan Antar Muka
User interface (antar muka) untuk
mengoperasikan sistem informasi pemasaran rumah pada Perum Perumnas Cabang
Medan yaitu keyboard, mouse. Secara fisik, antarmuka pemakai yang dirancang
adalah tampilan layar menu pilihan untuk administrator, form isian dan laporan
terkait dengan data yang diolah yaitu data rumah, data konsumen dan data pemasaran
rumah.
2. Tahap
Desain Sistem
Tahap desain dapat dilihat dengan desain
arsitektur penggunaan aplikasi. Dimulai dengan admin melalui tahap login ke
aplikasi dan langsung melakukan pengolahan data konsumen, data rumah dan data
pemasaran rumah. Serta dapat juga dilihat dalam perancangan antar muka seperti
pada gambar di bawah ini.
Desain
berikutnya dapat dilihat dalam context diagram, data flow diagram (dfd) level 0
serta entity relationship diagram seperti pada gambar di bawah ini.
3.
Tahap Implementasi
Dalam tahap dapat dilihat
dengan melakukan pengujian sistem informasi yang dibuat. Pengujian sistem dapat
ditunjukkan dengan gambar hasil dari sistem seperti di bawah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
[1] Kosasi, Sandy, “Penerapan Rapid Application Development Dalam
Sistem Perniagaan Elektronik Furniture”, Citec Journal, Vol. 2 No. 4,
Agustus-Oktober 2015, ISSN 2460-4259.
[2] Damayanti, Retno Wulan, Hisjam, Muh, Setiadi Haryono, 2008, “Perancangan
Sistem Informasi Kepegawaian Sebagai Pendukung Keputusan Daftar Urut
Kepangkatan Di Universitas Sebelas Maret Dengan Metode RAD”, Performa, Vol.
7 No. 1.
[3] Wahyuningrum, Tenia dan Januarita, Dwi, 2014, “Perancangan WEB
e-Commerce dengan Metode Rapid Application Development (RAD) untuk Produk
Unggulan Desa”, Seminar Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan
(Semantik), Semarang.
[4] Noertjahyana, Agustinus, 2002, “Studi Analisis Rapid Application
Development Sebagai Salah Satu Alternatif Metode Pengembangan Perangkat Lunak”,
Jurnal Informatika, Vol. 3 No. 2.
[5] Hartono, Jogiyanto, 2005, “Analisa dan Desain Sistem Informasi”,
Yogyakarta, Andi Offset.
[6] Sutabri, Tata, 2005, “Analisa
Sistem Informasi”, Yogyakarta, Andi Offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar